Rupiah Menguat Tipis dari Rp14.693 ke Rp14.672 Per US$1

Politikindonesia - Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan di  pasar spot hari ini, Senin (28/09), mencoba bangkit meski masih dibayangi sentimen negatif dari eksternal. Data Bloomberg, pukul 08.30 WIB, menyebutkan, mata uang garuda berada di posisi Rp14.672 per US$1 dibanding penutupan pekan lalu pada Rp14.693 per US$1.

Rupiah diperkirakan masih sulit unggul melawan dolar Amerika Serkat (AS) yang didukung data positif.  Dominasi isu dari AS terus membebani rupiah. Jumat (25/09), di pasar spot, rupiah melemah 0,06 persen ke Rp14.693 per US$1.

Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, mata uang rupiah jatuh 0,45 persen ke Rp14.690 per US$1.

Menurut Senior Research and Analyst Monex Investindo Futures Albertus Christian, rilis data-data ekonomi AS yang bagus memicu aliran dana keluar dari pasar Indonesia (capital outflow) semakin deras.

Data teranyar, pertumbuhan domestik bruto (PDB) Paman Sam pada kuartal II melebihi perkiraan. "Ini negatif pada rupiah," ujar Albertus.

Perkiraan Albertus, data PDB tersebut akan mendominasi perhatian pelaku pasar. Data ini bakal memperkuat peluang kenaikan suku bunga The Fed. Hari ini, rupiah rentan jatuh ke kisaran Rp14.630-Rp14.745 per US$1.

(ss/rin/wan) ==>>